Jumat, 05 Juli 2013

Subhanalloh ya rob


Macam-macam Makhorijul Huruf

Adapun jenis – jenis makhorijul huruf ada 5 tempat yaitu :
  1. Al-Jauf (الجوف)
artinya rongga mulut dan rongga tenggorokan, yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga tenggorokan. Bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga macam, yaitu ; alif ( ا ), wawu mati ( وْ ) dan ya’ mati ( يْ ) dengan penjelasan sebagai berikut :
1) Alif dan sebelumnya ada huruf yang difathah Contoh : مَالَا غَوَى
2) Wawu mati dan sebelumnya ada huruf yang didhommah Contoh :قُوْلُوْا
3) Ya’ mati dan sebelumnya ada huruf yang dikasrah Contoh : حَامِدِيْنَ
  1.  Al-Halqu (الحلق)
artinya tenggorokan / kerongkongan, yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan / tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis pelafalannya, huruf-huruf halqiyah (huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan) dibagi menjadi tiga bagian yaitu ;
1) Aqshal halqiy (pangkal tenggorokan), yaitu huruf hamzah ء )dan ha’ ( ه )
2) Wasthul halqiy (pertengahan tenggorokan), yaitu huruf ha’ ( ح ) dan ’ain ع )
3) Adnal halqiy (ujung tenggorokan), yaitu huruf ghoin غ ) dan kho’ خ )
  1.  Al-Lisan (اللسان)
artinya lidah, Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf, yaitu : Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu sebagai berikut :
1)      Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang Qof (ق)
2)      Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah yaitu huruf Kaf (ك).
3) Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ج ), Syin ش ) dan Ya’ ي )
4) Pangkat tepi lidah, yaitu huruf Dlod ض ).
5) Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam (ل).
6) Ujung lidah, yaitu huruf Nun (ن).
7) Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (ر).
8). Kulit gusi atas, yaitu Dal (د), Ta’ (ت) dan Tho’ (ط).
9) Runcing lidah, yaitu huruf Shod (ص), Sin (س) dan Za’ (ز).
10) Gusi, yaitu huruf Dho’ (ظ), Tsa’ (ث) dan Dzal (ذ).
  1. Al-Syafatain
artinya dua bibir, yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir.Yang termasuk huruf-huruf syafatain ialah wawu (و), fa’ (ف), mim (م) dan ba’ (ب) dengan perincian sebagai berikut :
  1.  Al-Khaisyum
artinya pangkal hidung, yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika kita menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Nun bertasydid (نّ)
2) Mim bertasydid (مّ)
3) Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
4) Mim sukun yang bertemu dengan mim (م) atau ba (ب)

Shalat sunnah itu ada dua macam:
  1. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah
    B. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan dilakukan secara berjamaah

A. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah
  • Shalat Idul Fitri
  • Shalat Idul Adha
Dilakukan 2 raka’at. Pada rakaat pertama melakukan tujuh kali takbir (di luar Takbiratul Ihram) sebelum membaca Al-Fatihah, dan pada raka’at kedua melakukan lima kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah.
  • Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)
  • Shalat Khusuf (Gerhana Bulan)
  • Shalat Istisqo’
Tata caranya seperti shalat ‘Id.
  • Shalat Tarawih
  • Shalat Witir yang mengiringi Shalat Tarawih
Adapun shalat witir di luar Ramadhan, maka tidak disunnahkan berjamaah, karena Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya.

B. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah
  • Shalat Rawatib (Shalat yang mengiringi Shalat Fardlu), terdiri dari:
a. 2 raka’at sebelum shubuh
b. 4 raka’at sebelum Dzuhur (atau Jum’at)
c. 4 raka’at sesudah Dzuhur (atau Jum’at)
d. 4 raka’at sebelum Ashar
e. 2 raka’at sebelum Maghrib
f. 2 raka’at sesudah Maghrib
g. 2 raka’at sebelum Isya’
h. 2 raka’at sesudah Isya’
  • Shalat Tahajjud (Qiyamullail) “Shalat malam itu dua (raka’at)-dua (raka’at), apabila kamu mengira bahwa waktu Shubuh sudah menjelang, maka witirlah dengan satu raka’at.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)
  • Shalat Witir di luar Ramadhan
Minimal satu raka’at dan maksimal 11 raka’at. Lebih utama dilakukan 2 raka’at-2 raka’at, kemudian satu raka’at salam. Boleh juga dilakukan seluruh raka’at sekaligus dengan satu kali Tasyahud dan salam.
  • Shalat Dhuha
  • Shalat Tahiyyatul Masjid
  • Shalat Taubat
  • Shalat Tasbih
Yaitu shalat empat raka’at di mana di setiap raka’atnya setelah membaca Al-Fatihah dan Surah, orang yang shalat membaca: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar sebanyak 15 kali, dan setiap ruku’, i’tidal, dua sujud, duduk di antara dua sujud, duduk istirahah (sebelum berdiri dari raka’at pertama), dan duduk tasyahud (sebelum membaca bacaan tasyahud) membaca sebanyak 10 kali (Total 75 kali setiap raka’at). (HR Abu Dawud dan Ibnu Huzaimah)
  • Shalat Istikharah
  • Shalat Hajat
  • Shalat 2 rakaat di masjid sebelum pulang ke rumah
  • Shalat Awwabiin
  • Shalat Sunnah Wudhu’
  • Shalat Sunnah Mutlaq
Nabi SAW berpesan kepada Abu Dzar al-Ghiffari Ra.: “Shalat itu sebaik-baik perbuatan, baik sedikit maupun banyak.” (HR Ibnu Majah)
Dari Abdullah bin Umar Ra.: “Nabi SAW bertanya: ‘Apakah kamu berpuasa sepanjang siang?’ Aku menjawab: ’Ya.’ Beliau bertanya lagi: ‘Dan kamu shalat sepanjang malam?’ Aku menjawab: ’Ya.’ Beliau bersabda: ’Tetapi aku puasa dan berbuka, aku shalat tapi juga tidur, aku juga menikah, barang siapa tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku’.” (HR Bukhari dan Muslim)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar